Showing posts with label woman. Show all posts
Showing posts with label woman. Show all posts

Tuesday, January 11, 2011

The World Deadliest Woman


Dulu banget, seorang teman, Mocha, men-tagging saya dalam notes-nya, The World Deadliest Woman. Isinya sungguh menarik. Bercerita tentang seorang wanita Irak, Dr. Rihab Taha, seorang ilmuwan  yang bertugas memimpin program senjata biologi Irak, yang membuatnya menjadi ilmuwan paling berbahaya, hingga dijuluki sebagai Dr. Germ alias Dr. Kuman, dan dianggap sebagai ancaman terbesar setelah perang dingin oleh AS dan sekutunya, dan untuk itu ia harus dilenyapkan dengan taruhan apapun. Inilah salah satu alasan utama mengapa akhirnya AS perang dengan Irak.


Kisahnya berawal pada tahun 1979, saat ia berangkat ke Inggris untuk belajar di bidang plant toxins, tanaman beracun. Ia pun memperoleh gelar PhD di University of East Anglia di Norwich, dimana ia memdalami biologi secara serius dan terfokus pada bidang penularan penyakit. Dia sosok yang sederhana, tak banyak lagak. Sangat pendiam dan pemalu. Bahkan pengajarnya selama 4 tahun, Dr. John Turner, mantan pimpinan jurusan biologi di universitas tersebut mengatakan, “Dari semua mahasiswa yang pernah saya didik, dialah orang terakhir yang saya duga mampu melakukan hal mengerikan semacam itu.”

Sesudah Dr. Taha kembali ke Irak, Saddam Husein langsung memerintahkannya untuk memimpin program pengembangan senjata biologis. Seperti halnya bom atom, senjata ini tentunya sanggup membunuh jutaan manusia tanpa perlu pengetahuan teknis tinggi maupun biaya yang mahal.

Sesuai informasi yang disampaikan mantan pimpinan Tim Pengawas Senjata Biologi Irak di PBB, Richard Spretzel, menurut perkiraan PBB, Dr. Taha telah mengembangkan 8.400 liter anthrax dan berbagai senjata biologis lain. Ia membuat 19.000 liter botulinum, racun yang bisa membuat korbannya mati lemas dengan lidah membengkak. Ia memproduksi 2.000 liter aflatoxin, yang mampu menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan pertumbuhan kanker secara cepat. Ia juga mengembangkan ganggren, yang bisa membuat kulit manusia mencair dan mengelupas.

Tim Pengawas PBB pun menduga bahwa Dr. Taha sengaja menjadikan para tahanan Irak sebagai kelinci percobaan terhadap sejumlah senjata biologis buatannya, untuk mengamati efeknya jika digunakan dalam perang. Karena para tahanan tersebut banyak yang mengalami kebutaan, pendarahan mata, demam Crimen Congo, cacar unta dan penyakit-penyakit mengerikan lainnya, dimana akhirnya mereka mati perlahan-lahan akibat kehilangan darah dari luka-luka terbuka di kulitnya.

Sementara pemerintah Irak sendiri tidak mau diajak bekerja sama. Bahkan setelah diajukan enam laporan berbeda soal bukti-bukti adanya program pengembangan senjata biologis di negaranya, Irak membantah semuanya. Setiap Tim Pengawas Senjata Biologis Irak melakukan penggerebekan di sejumlah tempat yang diduga sebagai laboratoriumnya, setiap kali pula mereka hanya menemukan gudang kosong yang sepertinya baru dibersihkan secara terburu-buru, dengan dokumen-dokumen yang masih terbakar di tempat sampah.

Mengapa Dr. Taha selalu selangkah di depan Tim Pengawas? Karena menurut rumor, ia adalah istri simpanan Letjen Amer Rashid, pejabat militer Irak yang ditugaskan bekerja sama dengan Tim Pengawas. Tak heran bila selama bertahun-tahun Tim Pengawas PBB tak pernah berhasil menemukan bukti keberadaan senjata biologis di Irak.

Bagi saya pribadi, entah apakah cerita ini benar atau tidak. Ada beberapa yang janggal. Pertama, tidak diceritakan bagaimana caranya PBB bisa memperkirakan senjata biologis apa saja yang dikembangkan oleh Dr. Rihab Taha, hingga memastikan seberapa banyak senjata tersebut telah dibuat. Kedua, semuanya hanya berdasarkan perkiraan. Bukti keberadaan senjata biologis tersebut pun tak pernah ditemukan. Ketiga ada sejumlah paragraf yang menceritakan bahwa Tim PBB sempat mengkonfrontasi Dr. Taha dengan bukti-bukti yang kuat dan mengatakan bahwa Dr. Taha bangga dengan apa yang dilakukannya, bahwa ia tak ragu menampilkan diri sebagai otak di balik senjata biologis Irak. Dengan begitu, seharusnya Dr. Taha bisa dikatakan sudah mengakui bahwa ia yang bertanggung jawab. Mengapa dari pengakuan tersebut tidak bisa dikembangkan menuju pembuktian keberadaan senjatanya? Aneh. Dan terakhir, jika memang senjata biologis itu ada, mengapa saat perang Irak-AS terjadi dan diakhiri tertangkapnya Saddam Husein, berbagai senjata biologis tersebut tak pernah digunakan?

Di sisi lain, jika cerita ini benar adanya, bahwa memang ada seorang Dr. Taha yang sanggup membuat berbagai senjata biologis tersebut, dimana dalam notesnya, Mocha mengangkat jempolnya untuk seorang wanita yang dianggap paling berbahaya dan sanggup membuat AS dan Israel sekutunya tak berdaya, karena ia sangat jenius, maka saya tak begitu setuju dengannya. Saya pun langsung menulis komentar bahwa itulah devil sebenarnya, seorang ibu yang sanggup membuat racun mematikan buat bayi2 sama sekali bukanlah tokoh yang layak dikagumi. Nah, satu hal yang akhirnya saya tertarik untuk membahasnya lagi di sini adalah komentar temannya yang lain, berikut saya kutip di sini:

“Mocha.. notenya sungguh menarik.. :) Menghadapi perkembangan persenjataan, bagaimana sikap kaum Muslim, terutama dalam peperangannya melawan musuh? Apakah mereka dibolehkan menggunakan senjata-senjata tersebut? Allah Swt. telah memerintahkan kita—kaum Muslim—untuk berjihad fi sabilillah. Itu berarti kita wajib melakukan peperangan melawan musuh-musuh kita yang kafir/musyrik dengan menggunakan persenjataan. Sebab, jihad bermakna berperang secara fisik/militer; senjata melawan senjata. Allah Swt. tidak membatasi/menentukan jenis persenjataan tersebut. Jadi, semua jenis senjata yang dapat digunakan untuk berjihad fi sabilillah melawan negara-negara kafir/musyrik dibolehkan. Alasannya, karena nash-nash syariat tidak menentukan atau membatasi jenis persenjataan maupun sarana tertentu yang digunakan untuk memerangi musuh Allah Swt.”

Well well well. Komentar yang sungguh berbahaya, ya kan? Seorang perempuan, memiliki pandangan seperti ini di tengah derasnya trauma serangan teroris dimana-mana. Apakah ia tidak lagi menggunakan logika dan hatinya, hingga sanggup menelan bulat2 semua yang diberikan padanya? Oke, saya bukan ahli agama. Jadi saya tidak mampu untuk mendebatnya dengan nash-nash Al-Qur’an, untuk menyatakan isi kepala saya. Tapi yang saya tahu pasti, Al-Qur’an juga mengajarkan tentang perdamaian, mengajarkan bahwa dalam berperang, wanita dan anak-anak tidak boleh dijadikan korban. Al-Qur’an mengajarkan bagaimana bertindak sportif, menurut saya. Jadi kalau mereka bersenjatakan modern, mengapa negara muslim tidak bisa mengusahakan yang sama? Tidak dengan berlaku curang membuat senjata biologis yang murah tapi sangat mematikan, tak hanya bagi prajurit yang berperang tapi juga wanita dan anak-anak tak bersalah. Kapasitas saya memang tidak layak, baik untuk membahas perang AS-Irak maupun Israel-Palestina. Tapi menurut logika cetek saya, dalam kasus perang AS-Irak, sudah jadi rahasia umum bahwa AS bertujuan menguasai minyak Irak, dengan demikian berusaha melumpuhkan Irak bagaimanapun caranya, termasuk isu senjata biologis tadi. Jadi ini adalah penjajahan di abad modern. Seharusnya ini bisa dicegah dengan tindakan tegas PBB. Mana yang salah, ditindak, dan yang benar dibela. Begitu juga kasus Israel-Palestina. Karena PBB sama sekali tidak membantu, sekarang sudah saatnya negara-negara muslim bergerak tidak hanya membicarakan bisnis minyaknya dalam lingkup APEC, atau saling berperang sendiri, tapi benar-benar duduk bersama dan serius memikirkan semua masalah ini, jika mereka memang benar peduli dengan perintah Allah Swt akan keharusan jihad fisabilillah. Karena hanya dengan bersatulah kalian bisa menang. Bagaimana jika kalian bekerja sama dalam bidang pengembangan senjata hingga semodern mereka? Atau bahkan bidang lainnya? Dan untuk kelompok teroris, hanya dengan menjadi pengecut dan menanam bom dimana-mana kalian menyebutnya jihad? Tak bisakah kalian bergerak ke arah yang lebih positif dan berani? Well, jika kalian memang lebih suka diam, tak peduli dan pengecut, tak heran jika AS/Israel yang katanya musuh kalian itu menang dimanapun mereka berada. Kalian bahkan tidak bisa menang atas usaha sendiri, melainkan hanya bisa berharap Imam Mahdi akan turun dan membuat dunia menjadi adil. Ckckck.
Share/Bookmark

Tuesday, August 17, 2010

Pidato Seorang Severn Suzuki

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri.


Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil. Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, Hari ini Disini juga. Saya tidak memiliki agendatersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagisemua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekaratyang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubang nya lapisan OZON.
Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya, hingga beberapatahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satupersatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besarbinatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh denganburung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-haltersebut masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil iniketika anda sekalian masih berusia sama seperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetapbersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semuapemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memilikisemua pemecahannya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa andasekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah deligasi negara-negara anda. Pengusaha, anggotaperhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalahayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi -dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semuaadalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, airdan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akanmengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun begitu saya tahu bahwa kitasemua menghadapi permasalahan yang sama, dan kita seharusnya bersatuuntuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kamimembeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.Walaupun begitu tetap saja negara-negara di utara tidak akan berbagidengan mereka yang memerlukan.Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untukkehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangandan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salahsatu anak tersebut memberitahukan kepada kami: "Aku berharap aku kaya ,dan jika Aku kaya, Aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan,pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang."

Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun,bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah? Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusiasama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaanyang begitu besar. Bahwa saya bisa saja menjadi salah satu darianak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anakyang kelaparan di Somalia; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkatkemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untukberbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi denganorang lain.Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.Tidak menyakiti makhluk hidup lain, berbagi dan tidak tamak.

Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut? Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konferensi ini. Mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlahyang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan "Semuanya akan baik-baik saja", "Kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan" dan "Ini bukanlah akhir dari segalanya".

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata "Kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata-katamu" Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

............................................

Severn Cullis-Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah ia selesai membaca pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir di ruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu. Dan setelah itu Ketua PBB mengatakan dalam pidatonya..

"Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan dan isinya di sekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun naskah untuk berpidato, sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin. Saya ... tidak, kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun ........"


Share/Bookmark